Penampilan hiu gergaji cukup mengerikan. Namun bukan berarti ia menjadi penguasa sungai. Fakta di lapangan menunjukkan populasi anggota famili Pristidae yang bernama Latin Pristis Microdon ini terus menyusut. Hiu gergaji juga populer dengan nama pari atau hiu sentani karena memang ada di Danau Sentani, Papua. Orang mancanegara menyebutnya Largetooth Jawfish yang berarti ikan hiu bergigi besar.
Ikan
yang menyebar di Australia, India, Papua Nugini, Afrika Selatan dan
Thailand ini tergolong penghuni air tawar dan menyukai daerah tropis.
Biasanya mereka hidup di danau-danau besar, sungai besar atau rawa-rawa
tertentu. Di Indonesia ikan hiu gergaji terdapat di Sungai Digul, Sungai
Mahakam (Kalimantan), Sungai Siak dan Sungai Sepih.
Mereka
senang memangsa ikan-ikan berukuran sedang atau yang berbadan lebih
kecil. Ukuran tubuh hiu gergaji sendiri lumayan besar, mampu mencapai
6,6 meter. Mulutnya yang diselimuti gerigi tajam cukup ampuh untuk
melumpuhkan mangsanya dalam sekejap mata. Padahal menurut beberapa ahli,
pandangan mata hiu gergaji tidak terlalu baik, bahkan cenderung buram.
Mereka lebih mengandalkan daya penciumannya yang lumayan tajam.
Tubuhnya
tergolong ramping dibandingkan dengan hiu sejenis. Ini menyebabkan
mereka bisa berenang dengan kecepatan di atas rata-rata dan dengan mudah
melesat mengejar mangsa. Tubuh hiu jenis ini berwarna hitam
keabu-abuan. Bagian bawah tubuhnya berwarna lebih pucat atau
keputih-putihan. Warna tubuhnya cukup beragam, tergantung di mana
habitat mereka.
Ikan
dengan bentuk moncong unik ini mulai sulit dijumpai. Karena itu ia
masuk dalam daftar Red List, yakni daftar spesies yang dilindungi karena
sudah terancam punah. Populasi ikan ini makin berkurang akibat kian
kecilnya habitat hidup mereka seiring makin bertambahnya populasi
manusia. Di samping itu, mereka kerap diburu oleh para kolektor ikan
secara tidak bertanggung jawab. Bahkan penduduk setempat masih sering
menangkapnya karena dianggap sebagai predator ikan-ikan lain.
Sumber : kaskus.us
No comments:
Post a Comment